Rabu, 06 Agustus 2014

Kemoterapi itu apa sih?

Demi mewujudkan niat untuk tetap meneruskan blog yang lama-lama kasian tak terurus ini, mari kita coba mulai bikin entry lagi.

Oh ya, sebelumnya perlu diingat bahwa tulisan ini tidak untuk digunakan sebagai acuan berobat, apalagi menggantikan konsultasi ke dokter yaa. Cuma buat bagi-bagi pengalaman aja. Tetep ya, kalau sakit berobat ke dokter, dan kalau ada yang nggak jelas dalam proses berobatnya, tanya ke dokter deh.

Jadii... Menu hari ini adalah kemoterapi.

Kemoterapi itu sebenernya apa sih?

Kemoterapi atau bahasa bulenya chemotherapy adalah pengobatan dengan menggunakan obat-obatan atau substansi kimia.

Oh, jadi nggak disinar2 gitu ya?

Kalo yang itu namanya radioterapi, pengobatan dengan radiasi atau penyinaran.

Jadi kemoterapi itu kayak apa?

Ya dikasih obat gitu.

Lah iya, obatnya diapain, diminum, disuntik, dioles kek salep?

Bisa.
Tergantung jenis obat yang digunakan, ada yang diminum, seperti misalnya prednison, ada juga yang disuntik atau diberikan lewat infus, seperti misalnya adriamicyn, vincristine, ada juga yang dioleskan, misalnya untuk kanker kulit.Yang paling sering sih kemoterapi diberikannya pakai infus, disebutnya IV (intravenous) chemo.

gambar kemoterapi
Begini ini lho bentuknya iv chemo

Untuk yang diminum, obatnya biasanya bisa dibawa pulang. Nah, untuk yang ini minumnya harus betul-betul sesuai jadwal. Jangan lupa tanya juga ke pak/bu dokter, gimana cara menyimpannya, cara minumnya (sebelum/sesudah makan, boleh pake sirup/susu nggak minumnya, dst)

Kenapa harus kemo?

Karena sedang sakit *dilempar cobek*

Kemoterapi bisa dilakukan sebagai satu-satunya pengobatan, bisa juga digabung dengan terapi lain, misalnya:

  • kemoterapi dilakukan untuk mengecilkan ukuran tumor sebelum dilakukan operasi atau radiasi, disebut juga neoadjuvant chemo 
  • kemoterapi dilakukan sesudah operasi atau radiasi, untukmenghilangkan sisa-sisa sel kanker yang mungkin tertinggal, disebutjuga adjuvant chemo
  • kemoterapi dilakukan bukan untuk mengobati, tapi untuk mengurangi efek kanker atau memperlambat pertumbuhan kanker, disebut palliative chemo 
  • kemoterapi dilakukan sebelum transplantasi sumsum atau stem cell

Jadi kemoterapi itu harus atau enggak untuk mengobati kanker?

Wah, untuk harus apa enggaknya ya tergantung penyakitnya. Kanker itu kan walaupun namanya sama, jenisnya macem-macem. Sifat atau karakteristiknya juga macem-macem, ada yang ganas, ada yang jinak. Ada yang baru di satu tempat, ada yang udah kemana-mana. Ada yang bisa dioperasi, ada yang enggak. Ada yang bisa dikemoterapi, ada yang enggak.
Yang paling pas ya bertanya secara detail ke dokter yang berkompetensi.

Kemoterapi itu bekerjanya gimana sih?

Tubuh manusia terdiri dari berbagai macam sel normal.
Sel bisa rusak karena cedera atau karena 'masa berlakunya' habis. Kalau sel rusak, dia akan mati dengan sendirinya. Untuk mengganti sel yang rusak ini, maka dibentuklah sel-sel baru dengan membelah diri. Kadang-kadang sel ini berperilaku tidak semestinya, dan membentuk sel yang abnormal. Sel yang abnormal ini kadang nggak mau mati dan malah membelah diri dengan lebih cepat daripada sel normal.

Kemoterapi pada umumnnya terdiri dari kombinasi obat-obatan yang merusak sel ketika mereka dalam masa membelah diri, atau dengan mendorong sel-sel tersebut melakukan 'bunuh diri'. Obat-obatan kemoterapi tidak bisa membedakan antara sel yang normal dan yang tidak normal, sehingga dalam prosesnya sel-sel normal juga ikut merasakan akibatnya. Inilah yang biasanya muncul sebagai efek samping.

Now that you mentioned it, apa aja efek samping kemoterapi ?

Tergantung.

HAH??? Jadi kalo kita dikemo, kita jadi tergantung gitu? *dijitak bakiak*

Maksudnya, efek sampingnya tergantung dari banyak hal, di ataranya :
  • jenis obat yang digunakan. soalnya lain kanker biasanya lain obat. ada obat yang bikin mual, ada yang enggak. ada obat yang bikin rambut rontok, ada yang enggak, ada yang bikin lemes, ada yang  enggak, dsb dst dll.
  • kondisi pasien sebelum melakukan kemoterapi. pasien yang sebelum melakukan kemoterapi kondisinya bagus diharapkan bisa seminimal mungkin terkena efek samping
  • respon pasien terhadap obat-obatan kemoterapi. Tidak semua orang memberikan respon yang sama terhadap obat yang sama. Ada yang nengok, ada yang pura-pura nggak denger. Eh, itu respon kalo dipanggil yak :D Seringkali ketika diberikan obat yang sama ada orang yang jadi muntah-muntah dan diare, tapi ada juga yang malah konstipasi. Ada yang hbnya jadi rendah dan harus transfusi, ada yang hbnya tetep ok tapi leukositnya drop jadi perlu suntik filgrastim, ada juga yang drop semua atau justru normal semua. Dan seterusnya.

Jadi tidak bisa dipukul rata antara satu orang dan orang lain. Apalagi yang lebih sering terjadi adalah dipukul benjol, bukan rata.

Tapi pada umumnya efek samping kemoterapi antara lain:
  • - rambut rontok
  • - luka-luka di saluran pencernaan (mulut, gusi, kerongkongan, dst)
  • - mual, muntah
  • - diare atau konstipasi
  • - perubahan di indra pengecap, misalnya ada yang mengeluhkan minum air putih jadi berasa logam, makan yang asin dan gurih jadi mual, dst
  • - perubahan warna kulit (jadi kehitaman) dan kuku (bercak-bercak kuning), kuku jadi bergelombang atau malah mudah lepas
  • - mati rasa, kesemutan atau nyeri yang timbul dari ujung2 jari tangan atau kaki dan menyebar, disebut juga peripheral neuropathy
  • - rentan infeksi, karena penurunan leukosit
  • - mudah lebam atau bleeding karena trombosit menurun
  • - penurunan sel darah merah
  • - lemah letih lesu yang amat sangat
  • - penurunan atau justru kenaikan berat badan
  • - gangguan organ lain seperti jantung, hati, ginjal
  • - depresi
  • - dll
Efek samping ini ada yang jangka pendek saja, hilang dalam hitungan hari atau minggu. Ada juga yang jangka panjang atau bahkan permanen.

Jadi gimana dong?

Ya nggak gimana-gimana.
Dokter yang mengawasi dan mengarahkan kemo biasanya akan menimbang secara seksama antara efek samping dan manfaat kemoterapi itu untuk kita. Dokter akan mengukur secara teliti berat badan kita dan melihat kondisi secara menyeluruh, sebagai dasar menentukan jenis dan dosis obat yang akan diberikan.
Tapi keputusan akhir tetap ada di tangan kita, apakah kita akan melakukan atau tidak.

Oleh karenanya, kalau sebelum kemo ada yang masih terasa nggak sreg, jangan ragu, tanya dan tanya ke bu atau pak dokter yang merawat kita.
Kalau masih ragu juga, cari second atau bahkan third, fourth opinion.
Kalau masih ragu, berdoa banyak-banyak. Sholat istikharah.
Semoga diberikan kemudahan dan kesembuhan sempurna.


further readings :
http://kankerpayudara.wordpress.com/2007/12/30/apa-itu-chemotherapy/
http://www.cancer.org/treatment/treatmentsandsideeffects/treatmenttypes/chemotherapy
http://www.cancer.gov/ncicancerbulletin/010813/page6
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0041062/
http://www.cancer.gov/aboutnci/ncicancerbulletin/archive/2010/022310/page6

2 komentar:

  1. Teria kasih mas informasinya sangat bermanfaat dan lengkap. untuk referensi lain mungkin bisa juga baca2 disni http://www.tanyadok.com/kesehatan/jangan-takut-dengan-kemoterapi

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus