Senin, 30 Januari 2017

Menjelang setahun

Waktu setahun itu ternyata cepat sekali ya berlalunya. Tahu-tahu sudah mau jadwal kontrol ke Prof Aru lagi.

Alhamdulillah sudah daftar untuk bulan depan, dan alhamdulillah dapat antrian no. 14.
Luar biasa sekali si om ini ya.. seperti antri tiket kereta api saja, masih sebulan sudah berderet.

Setahun ini sebetulnya banyaak.. sekali yang terjadi, tapi karena tidak pernah blogging lagi, sepertinya tidak ada apa-apa. Well.. tidak ada apa-apa yang bombastis sih. Dan seperti biasa, untuk seorang lulusan kemoterapi, no news is good news. Jadi, alhamdulillah..

Sebetulnya (lagi), pengen sering-sering blogging (lah, kenapa enggak?), terutama untuk merefresh rasa syukur yang selama setahun ini tentunya naik turun seiring dengan ingat atau enggaknya dengan hal-hal yang mestinya disyukuri.(note: mohon maaf kalau sesudah setahun ini gaya menulisnya nggak ada perbaikan, tetep ruwet dan nggak tunjepoin, hehe..)

Jadi, mari kita mulai dengan yang paling baru. Iya, sekitar 10 menit yang lalu.
Kejadiannya pas turun dari lantai 5 ke lantai 3. Sebetulnya sudah mau naik lift, tapi melihat lift posisinya masih turun dari lantai 4, akhirnya lewat tangga saja lah. Hitung-hitung olah raga.

Elakok.. di  tangga menuju lantai 4, sempat-sempatnya terpeleset dengan manis.

Memang betul ya yang digambarkan di film-film itu, bahwa sepersekian detik kejadian itu rasanya bisa seperti lamaaa... sekali. Seperti slow motion begitu. Sudah pasrah bagaimana tadi akan mendaratnya. Alhamdulillah.. somehow sukses terlewat 4 anak tangga, tapi bisa langsung berdiri lagi dengan agak malu gitu deh *huehue*

Mungkin hasil kejadiannya secara jelas baru akan ketahuan besok, tapi mudah-mudahan sih nggak apa-apa selain agak pegal dan agak malu itu tadi.



Intinya, sebetulnya kalau mau menghitung-hitung nikmat yang diberikan Allah, nggak akan ada habisnya. Karena dihindarkan dari kejadian yang jauh lebih buruk (dan lebih memalukan) itu tadi saja sudah nikmat yang nggak terkira.

Belum lagi waktu yang setahun ini, yang dilalui tanpa harus ketemu Prof Aru, yang berarti masih sukses mempertahankan status sebagai anggota NED alias golongan penerima remisi.
Akhirul kalam, mohon doanya, semoga kontrol bulan depan statusnya tetap NED yaa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar